Minggu, 30 Oktober 2011

MengUkur Loyalitas yang katanya 'Pemimpin'

Di sebuah perusahaan mempunyai bagian divisi yang cukup banyak, dari mulai Hrd, Sales, Finance, Logistik, GA, dll, semua mempunyai beban dan tanggungjawab sendiri-sendiri dalam tugasnya, sehingga setiap divisi mempunyai nilai perform nya masing-masing. Yang  menarik ketika saya mulai mengukur kinerja pemimpin beberapa divisi, karena ternyata tidak semua pemimpin tersebut Bekerja sesuai dengan perform yang ditunjukan team nya !! Misal, Divisi sales yang secara global performnya mencapai  target penjualannya tercapai, tetapi tidak semua pemimpin team nya bekerja maksimal sesuai strateginya. 
Belajar dari  hobby berbagai pengalaman yang saya pernah alami sewaktu masih sering terlibat dengan aktifitas hiking-caving-rock climbing-traveling saya selalu melakukan kegiatan tersebut dengan beberapa orang, baik teman bahkan orang yang baru saya kenal di lokasi tempat saya beraktifitas hobby tersebut. Dari pengalaman hiking saya sudah melakukannya ratusan kali kegiatan dan banyak sekali cerita dan nilai positif yang bisa saya ceritakan kepada teman-teman. Hal yang menarik buat saya untuk menjadi kesimpulan adalah ketika tingkat aktifitas fisik seseorang mulai tinggi( lelah ), maka kita bisa melihat karakter yang tersembunyi di balik kepribadian yang biasa di tunjukan kesehariannya. Saya akan memberikan contoh yang dari beberapa case yang pernah saya alami:

> 17 agust's 1996, ketika itu saya dan rombongan melakukan pendakian di gunung Lawu-TawangMangu, Kita membagi rombongan menjadi kelompok kecil 5-6 orang, 'A' seorang pria yang berkarakter tegas-disiplin-sopan baru pertama kali ikut dalam acara seperti ini ditunjuk menjadi salah satu ketua rombongan. Pada awal perjalanan-posko dusun terakhir suasana dan kondisi fisik teman-teman masih stabil bahkan sangat bersemangat melakukan pendakian. Pada sekitar jam 22:00- kita memutuskan untuk memulai perjalanan menuju puncak dan itu membuat teman-teman yang baru pertama kali melakukan pendakian agak terkejut, karena sebagian menyangka kita akan melakukan pendakian di siang hari. Hampir 3/4 perjalanan, kita sampai dititik yang di beri nama oleh para pendaki 'pasar setan', sebenarnya sebagian dari kami enggan untuk berhenti di titik tersebut, tetapi 'A' dan teman yang notebene baru pertama kali terlihat sangat lelah sehingga kitapun memutuskan untuk beristirahat. Dari sinilah saya mulai mengamati karakter peserta satu per satu 'A' yang pada awalnya bisa mengontrol emosi dan teamnya, mendadak berubah, arahan yang diberikan seperti luapan emosi karena kelelahan fisiknya, perkataan yang dulu sopan berubah menjadi celaan dan gerutu. Kondisi ini agak bertolak belakang dengan leader team lainnya 'B' yang dengan kondisi yang sama justru masih bisa membantu team lainnya dan memberikan semangat kepada semua peserta dalam rombongan. Sekitar pukul 03:00 kita memutuskan untuk kembali berjalan, karena kita tidak mau kehilangan moment 'sunrise' dipuncak gunung. Yang agak memprihatinkan adalah 'A' mempengaruhi semua team untuk tidak melanjutkan perjalanan bahkan mengusulkan kembali turun, sampai pada akhirnya kita memutuskan untuk meninggalkan 'A' dan tiga orang lainnya yang kebetulan kondisinya drop untuk menemani nya.

Dari contoh pengalaman diatas, saya mengambil kesimpulan  tentang cara perspektif menguji team saya,baik leader dan team didalamnya. karena karakter yang muncul diluar tidak semerta sama dengan kepribadiannya masing-masing! terlalu banyak contoh yang bisa saya berikan tentang perihal tersebut(http://www.note-8687.blogspot.com ) tinggal bagai mana kita menyikapi, menyadari, menyadarkan, memberikan contoh kepada oknum pemimpin yang bertopeng tersebut.

Semoga contoh diatas bisa memberikan Ide dan inspirasi buat teman-teman yang ingin mengetahui karakter rekan-teman-pacar-atasan-dan bawahannya.

Selasa, 25 Oktober 2011

PANCAsila Kesuksesan

Kalo di negara Indonesia, kita punya landasan negara yang di sebut dengan pancasila, maka di perusahaan tempat saya bekerja kami diajarkan juga tentang lima dasar untuk mencapai suatu kesuksesan dalam bekerja;


1. FOKUS

Pekerjaan dan target apapun yang diberikan, selama itu dilakukan penuh keseriusan dan Fokus pasti akan membuahkan hasil yang maksimal.

                                                                                                                                                
2. TEAM WORK

Tampa adanya kebersamaan dalam melakukan suatu pekerjaan biasanya tidak akan menghasilkan hasil yang maksimal dalam mengerjakan suatu target yang besar.


3. EFEKTIF DAN EFISIEN

Tampa adanya keefektifan dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan tidak akan menghasilkan sesuatu yang opyimal dalam pekerjaan



4. KREATIF DAN INOVATIF


Untuk bisa menjadi pemenang dan bisa mempertahankan kesuksesan harus mempunyai kepribadian sebagai seorang yang mempunyai kretifitas dan inavasi yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.

5. DOA

Semua Pekerjaan - Rejeki - Prestasi adalah pemberian Tuhan, untuk itulah kita harus memintanya kepadaNYa, ke success an tampa Doa kepada Tuhan tidak akan bertahan lama, dan pasti akan mengalami akhir yang tidak bahagia. Just Only GOD.

Lakukan lah....ke success an akan menantikan mu.... 

Beda Nga sih ..Bekerjasama dengan Bekerja bersama ???

Tema ini sangat menarik, karena jujur saja tantangan ini membuat saya berpikir tentang makna yang terkandung dalam setiap perkataan tersebut.
Menariknya adalah ke dua pasangan kata tersebut mempunyai beberapa makna kata yang sama dan juga berbeda, semua tergantung dari sisi mana kita melihat dan menggunakannya dalam rangkaian kalimat. Contoh kesamaan misalnya, sama-sama merupakan kata kerja atau melakukan pekerjaan yang dilakukan beberapa pihak untuk mencapai satu tujuan yang sama.
Yang menarik justru kalo kita mulai mencari tau apa yang menjadi perbedaan dari dua kata tersebut. Banyak sekali argument dan pendapat yang akan muncul, semua tergantung dari sisi mana kita melihatnya.

Misalnya kalo sudut pandang waktu Bekerjasama bisa dilakukan dalam waktu yang bersamaan tetapi juga bisa dilakukan dalam waktu yang berbeda, saya akan memberikan contoh yang kongkrit pada proses pembuatan tulisan dalam Blog saya ini. Belakangan ini  saya lebih sering membuat tulisan dengan tambahan  gambar karikatur, dimana dalam proses pembuatannya membutuhkan tiga orang yang terlibat dan bekerjasama ( pelukis - pewarna - penulis ). Untuk dapat menghasilkan kualitas gambar yang di harapkan saya harus menggambarkan konsep yang ada dalam pikiran saya, untuk di tuangkan dalam lukisan karikatur ( proses 1 ), selanjutnya baru diberikan sentuhan warna ( proses 2 ), lalu kemudian saya menuangkan gambaran tadi dalam sebuah tulisan ( proses 3 ). Inilah yang saya maksudkan, bahwa bekerjasama kalo diliat dari sudut pandang waktu, tidak selalu dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Artinya mempunyai Tujuan yang sama untuk membuat Tulisan dan gambaran yang indah dalam blog, namun dalam prosesnya tidak selalu dilakukan dalam waktu yang bersamaan.
Bagaimana dengan 'Bekerja bersama-sama', penggunaan istilah ini lebih sering saya gunakan  dalam kesempatan kegiatan yang bersifat masal tetapi masih mempunyai tujuan yang sama. Misalnya bekerja bakti membersihkan Lingkungan Kampung, dimana semua yang terlibat melakukan pekerjaan dengan waktu yang bersamaan tampa melihat apa yang menjadi bagian pekerjaannya.

Ada lagi sudut pandang yang agak berbeda, yaitu  Tujuan kerjasama dari setiap pihak yang terlibat. Misalnya pembuatan blog tadi, saya mencoba menelusuri lebih dalam lagi ketiga pihak yang terlibat, Secara garis besar mereka bertiga mempunyai tujuan yang sama, yaitu membuat tulisan dan gambar yang sempurna dalam sebuah blog, tetapi bila di gali lebih dalam lagi ke masing-masing pihak yang terlibat, mereka mempunyai tujuan pribadi yang berbeda, pelukis ingin menunjukan keahliannya dalam melukis, pewarna ingin menunjukan keahliannya dalam mengedit dan memberi sentuhan warna dalam gambar dan penulis tentu saja ingin mempersembahkan yang terbaik dari tulisan dan penerjemahkan gambar tersebut.
Ada lagi Contoh yang lagi Hot new's di masyarakat, yaitu tentang Koalisi kabinet SBY, Konsepnya semua partai yang tergabung, bekerja sama bertujuan besar mempertahankan presiden SBY selama masa kerjanya lima tahun. Sedangkan masing-masing partai yang tergabung juga mempunyai maksud dan tujuan tersendiri dalam berpolitik, sehingga dalam konsep bekerjasama pun tidak men jamin kesamaan tujuan masing-masing pihak yang terlibat.
Sama hal nya dengan bekerja bersama-sama bisa mempunyai tujuan  yang sama tetapi juga bisa mempunyai tujuan yang berbeda, misal bila di kombinasikan dengan jangka waktu proses kerjasamanya, contoh bekerja bersama-sama dalam jangka waktu yang pendek biasanya lebih mempunyai tujuan yang sama di masing-masing pihaknya, agak berbeda dengan jangka panjang yang kecenderungannya juga bisa mempunyai perbedaan dalam tujuan akhirnya, tetapi keduanya masih dalam wacana Bekerja bersama-sama. Contoh team Penjualan, ketika di berikan project suatu event direct selling biasa akan  terfokus bekerja bersama-sama untuk tujuan mengejar target penjualan yang sama, sedangkan  team penjualan yang di berikan target  bulanan, walaupun secara global mempunyai target yang sama tetapi masing-masing pihaknya akan mempunyai tujuan dan cara pekerjaan yang berbeda-beda. Agak sulit sebenarnya kalo memberikan contoh dalam bentuk tulisan, tetapi penggunaan katanya tinggal bagaimana kita menyusunnya dalam satu kalimat kerja saja.
Beberapa Hal yang bisa di tarik suatu kesimpulan adalah,  kedua kosa kata tersebut merupakan suatu gambaran dari sebuah pekerjaan yang dilakukan bersama-sama, bisa dilakukan dalam waktu yang bersamaan ataupun berbeda. Sedangkan Tujuan dari bekerjasama dan bekerja bersama  secara garis besar mempunyai satu titik kesamaan tujuan/target yang harus didapatkan, namun dalam unsur/pihak yang terlibat didalam pekerjaannya tidak selalu mempunyai tujuan pribadi yang sama.
Kalo ini saya ada contoh yang agak mem prihatinkan, Disebuah perusahaan mempunyai beberapa divisi seperti Hrd, Penjualan, Logistik, Finance, dll, semua di bawahi oleh seorang Senior Manager. Tujuan dari perusahaan sudah jelas, pasti untuk mencari profit dan itu sudah di'AMIN'kan oleh semua karyawan sebelum mereka terikat kontrak kerja sama ( perusahaan - karyawan ). Bagaimana ketika ada seorang oknum yang bersembunyi didalam perusahaan, dimana dalam kerjanya selalu menunjukan loyalitas kerja tinggi, tetapi pada kesempatan lain diapun selalu mencari celah untuk mengambil keuntungan pribadinya?? Sama-sama bekerjasama dalam satu team tetapi berbeda tujuan pribadinya, seperti  istilah " Menggunting dalam Lipatan ".

Tips'nya di dunia ini tidak ada pekerjaan yang sempurna dilakukan oleh satu orang, kita membutuhkan orang lain untuk membuatnya menjadi sempurna. Untuk itu siap tidaknya anda untuk menjadi pemenang tergantung keterbukaan kita menerima masukan-pendapat dan kerjasama dengan oarang lain.
Teleti sebelum membeli....hmm..Sebelum memutuskan untuk menjalin suatu kerjasama dengan pihak lain, kita harus mempunyai gambaran tentang pihak tersebut, sebelum kerjasama tersebut menjadi ternodai karena perbedaan visi dan misi.

Terus terang pembahasan ini sangat menarik, karena mau tidak mau membawa saya untuk berpikir lebih lagi bagaimana sebenarnya organisasi/team yang saya pimpin berjalan. Saya mulai mencermati satu per satu team saya, apa motivasi mereka dalam bekerja? Semoga inspirasi yang pak Hs. berikan bisa bermanfaat banyak bagi semua orang.

Rabu, 19 Oktober 2011

Management Kompromi

Banyak  case yang menyebabkan suatu kebijakan  tidak berjalan dengan Rule of the game yang di buat, salah satunya adalah terlalu banyak toleransi dan kompromi yang diberikan. 
Kekurang tegasan seorang pemimpin dalam mengambil suatu keputusan juga akar dari toleransi tersebut. Saya mengambil suatu contoh yang sudah terjadi dalam lingkungan pekerjaan yang pernah saya amati dan analisa. Satu hal yang menjadi kesimpulan saya adalah ' Ketidak mampuan(kurang menguasai pekerjaan/ketidaksiapan) pemimpin tersebut dalam melakukan kewajibannya, sehingga menyebabkan ketergantungan terhadap orang lain dengan berlebihan.
Untuk menjadi Pemimpin ideal dalam suatu organisasi memang tidak mudah, banyaknya teori yang didapat tidak menjamin akan semudah yang di ucapkan dalam eksekusinya. Saya berusaha memberikan contoh gambaran yang terjadi, ketika seorang  yang di berikan tanggung jawab menjadi Manager Regional suatu area tidak bekerja dengan semestinya sehingga menyebabkan kerugian perusahaan ratusan juta rupiah. Singkatnya pemimpin tersebut dengan ketidakmampuannya dalam mengusai bidang pekerjaan, kemalasan karena sudah terlanjur diberikan Hak tampa evaluasi kewajibannya, menyebabkan dia menyerahkan semua pekerjaan kepada bawahnya, sehingga kontrol dan monitoring pun tidak dilakukan. Semua problem dan masalah tidak terjawab oleh sang pemimpin, karena ketidak mampuan dan ketidak mengerti an dalam menguasai pekerjaan, semua di serahkan ke bawahan dilapangan hingga akhirnya menimbulkan celah-celah peluang kebocoran di perusahaan.
"Nasi sudah jadi Bubur", Menyesalpun tidak ada gunanya, perusahaanpun harus menanggung kerugian yang sangat besar, gara-gara oknum pemimpin seperti ini.
Contoh real di atas harus selalu ditanamkan kepada setiap calon pemimpin yang akan diberikan tanggungjawab, semua harus belajar setiap kita menerima suatu tanggung jawab pekerjaan, Apalagi seorang pemimpin harus bisa menguasai dan tau detail pekerjaan setiap bawahnya.





Minggu, 16 Oktober 2011

TANGGUNG JAWAB, TANGGUNG DAN JAWAB

Kamus Bahasa, istilah 'Tanggung jawab', adalah "siap menerima kewajiban atau tugas".
Di keseharian lingkungan masyarakat baik organisasi, keluarga maupun pekerjaan, setiap orang mempunyai beban tanggungjawab masing-masing. 
Dalam lingkungan perusahaan orang sangat tidak mudah melakukan apa yang disebut dengan Tanggung jawab tadi, Kebanyakan lebih banyak menJAWAB dari pada meNANGGUNG, contoh dan alasan yang di utarakanpun beragam, dari mulai management waktu, disk job's yang melenceng, dan lain-lainnya. Namun sesungguhnya adalah alibi untuk menghindari tanggungjawab yang seharusnya diterima.
Karakter yang tercermin diatas, sangat banyak kita jumpai sekarang ini, dan ini seolah menjadi trend atau sesuatu yang normal terjadi tampa ada koreksi, karena tidak adanya evaluasi baik dari yang bersangkutan dan lingkungan yang bersentuhan langsung dengannya.
Saya akan mencontohkan beberapa case yang terjadi, seperti seorang karyawan yang selalu vokal memberi masukan dan kritik untuk perusahaan, namun begitu perusahaan mulai memberikan tanggungjawab tambahan buat dia, karena melihat kurangnya load pekerjaan yang  diterimanya agar sesuai dengan hak-kewajiban, orang ini akan memberikan 1001 alasan untuk menolaknya. Dan biasanya akan selalu mengalihkan isue dengan mengangkat isue baru atau mulai mencari kekurangan team untuk diangkat menjadi hot new's berikutnya. Dan untuk mempertahankan kondisi ini biasanya oknum pun tidak akan Tanggung-tanggung dalam meng angkat isue. ( sycophants and lazy)
Case seperti diatas seolah sudah menjadi Trend di masyarakat, baik di lingkungan kantor maupun di kehidupan berpolitik sekalipun, seperti case korupsi yang besar melibatkan tokoh masyarakat tentu akan menjadi fokus berita selama beberapa masa, kemudian ketika muncul case yang baru tentu akan menjadi samar perlahan oleh adanya isue dan berita yang muncul di sengaja ataupun tidak.
Bagaimana mangantisipasi dan menghadapi kondisi seperti diatas;
1. Fokus terhadap case by case
2. Konsisten dalam penyelesaian satu demi case
3. Pemimpin, Waspada lah dan mulai melihat setiap permasalah dari semua sisi yang ada, segeralah sadar setiap masukan dan berita tidak semua benar dan mengandung maksud dan tujuan tertentu.
4. Oknum, Segera lah mengkoreksi dan meng evaluasi diri, sebelum perilaku negatif ini menghancurkan anda dan mengorbankan organisasi yang lebih besar
5. ...
Setiap Keputusan - Jabatan - Tugas - Amanah - Gaji/Pendapatan - Status Masyarakat - Kegiatan apapun, pasti diiringi suatu konsekuensi yang harus di terima yaitu ' TanggungJawab ', berani menerima Hak harus siap menerima kewajiban.
Hindari sikap Pengecut/Pecundang yang hanya bisa MenJAWAB tetapi tidak Mau meNANGGUNG.

Sabtu, 15 Oktober 2011

Starting from Truth

Memulai sesuatu dari kejujuran, ketika saya mulai menulis satu demi satu blog ini, saya mempunyai misi untuk menceritakan semua apa yang pernah saya alami dalam kehidupan keseharian saya. baik itu lingkungan kerja, keluarga dan lain-lainnya.
Saya teringat pengalaman pribadi saya ketika membawahi team sales secara langsung, Waktu itu saya sempat mempunyai seorang sales yang sangat pandai dalam berbicara, penjualan relatif biasa, cuma cukup vokal didalam team. Attitute sales ini agak kurang baik, sebagai penduduk lokal dia kurang bisa beradaptasi dengan lingkungan pekerjaannya dan yang lebih menjadi kelemahannya adalah Kurangnya tanggungjawab terhadap pekerjaan dan keuangannya. Sales ini boleh dibilang sangat rapi dalam menutupi kecurangan yang dia lakukan, suatu hari dalam suasana meting saya memberikan kesempatan kepadanya untuk memberikan pendapat dan pesannya kepada junior sales yang ada dalam team, satu pesan kalimat yang saya tidak lupakan adalah " Bekerja di sini adalah suatu Amanah, mulailah dengan Kejujuran, sebab di sini, sepandai-pandainya kita menutupi kecurangan kita, pasti akan ketahuan ". "Awali lah xmua dengan Kejujuran, dan jangan pernah menafkahi keluarga, teman, dan dirimu dengan uang haram, sebab itu bibit yang akan di siram oleh lingkungan mu dan menjadi subur pada waktu kesempatan itu datang ".
Sungguh saya tidak pernah menyangka seorang yang bercitra negatif bisa memberikan nasehat yang positif kepada teman-temannya, karena setelah beberapa bulan kemudian sales tersebut justru dengan kesadarnya melarikan uang yang tidak menjadi haknya di perusahaan. Apa yang menyebabkan sales tersebut melakukan kesalahan yang sangat dia sadari akan berdampak buruk buat kehidupan ??
Tuntutan Hidup ? kebutuhan Hidup ? atau Sifat ?
Saya mencoba menyimpulkan adalah Xmua ber awal dari titik dimana kita mulai melangkah dalam hal apapun, baik pekerjaan, kehidupan, dll. Apabila kita memulai nya dengan kejujuran dan niat yang tulus-ikhlas ,saya percaya kita seperti menanam sesuatu yang baik dan suatu saat akan membuahkan hasil yang berbuah manis dan menyenangkan banyak orang.
Ada contoh lagi, tentang seorang bekas bawahan saya yang sekarang menjadi leader di perusahaan lain, Ketika dia keluar dari perusahaan dia melakukannya dengan niat yang baik, cuma yang sangat disayangkan adalah dia mengawali pekerjaan nya dengan kebohongan alasan kepindahannya. Sungguh sangat disayangkan, Karena kita yang ditinggalkan xmua meDoakan nya dengan harapan kesuksesan xlalu mengikuti langkahnya. Namun saya dan teman-teman tetap berharap ' Kesuksesan ' tetap mengikutinya sekalipun dia mengawalinya dengan kebohongan.
Pesan saya dalam blog ini adalah berusahalah Memulai Segala Sesuatu dengan Kejujuran, sebab Percayalah suatu saat akan Membuahkan sesuatu yang diluar dari Ukuran perkiraan mu.
Apabila kita sudah sadar, mengawali dengan sesuatu yang negatif. Cepat lah mengambil langkah Berubah, sebelum jurang kegagalan itu datang karena sesungguhnya keberhasilan, kelebihan, kemakmuran yang ditawarkan adalah semu, tampa kedamaian ( kebohongan yang menghantui ).

Selasa, 04 Oktober 2011

Start -1 Target + 1

Ketika saya masih bekerja di Pertambangan, saya teringat pada sebuah petuah dari seorang penduduk disebuah desa pedalaman kalimantan selatan. Beliau adalah seorang petualang didalam hutan, pekerjaannya selain berburu, bertanam dan berdagang. Ipang begitu dia menyebutkan namanya, sebagai orang Dayak Asli, dia sangat sangat ramah dan bisa menerima orang pendatang dari luar, saya pun banyak di kenalkan dengan kepala Ahui(Kades) di daerah tersebut.
Ketika suatu sore, saya di ajak mendaki sebuah bukit, dimana di puncaknya ada sebuah lapangan tempat anak kecil bermain bola yang terbuat dari rotan kayu, beliau  bercerita tentang spirit seorang pemenang kepada saya. dengan bahasa yang seadanya saya mengerti, saya berusaha menerjemahkan nya sebagai berikut ; " bahwa untuk mendapatkan sebuah semangat, Berasal dari dalam diri kita sendiri ( mau apa Tidak ), kemudian baru Motivasi muncul ( bisa dari pengalaman kita, oranglain dan cita-cita ) " dan untuk " Menjaga Konsistensi agar semangat kita tidak hilang  adalah dengan Target + 1 ",sayapun mulai bingung dan bertanya?? beliaupun menggambarkan permainan bola yang ada didepan kami, 'Perhatikan permainan kedua team tersebut dan kemudian perhatikan setelah ada 1 gol tercipta, bagaimana perubahannya?'. Sejenak saya berpikir, apa yang dipikirkan beliau ternyata jauh kedepan, saya mengerti Bahwa untuk menjadi pemenang harus mempunyai Target 1 langkah didepan, dan untuk  Berada dalam semangat membara di awal sampai akhir pertandingan/peperangan kita tidak boleh berada dalam kondisi 'NYAMAN'/ 0-0, Anggaplah pada awal kita melangkah kita sudah tertinggal -1 dan kita harus berusaha keras menyamakan kedudukan bahkan memenangkan menjadi +1, sehingga sebenarnya skor akhir adalah 2-0 buat kita.
Buat saya, sungguh pemikiran yang sederhana dan menginspirasi, kedepan saya pun harus bisa mengambil hikmah di kehidupan dan keseharian saya. Mempunyai Target yang selangkah lebih Maju dari oranglain. +1.